This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 10 Oktober 2010

Curahan Hati Seorang Hamba: Dialog Antara Mata Dan Hati_versi sak lain

DIALOG ANTARA MATA DAN HATI

Mata adalah penuntun dan hati adalah pendorong dan penuntut.
Yang pertama memiliki kenikmatan pandangan dan yang kedua memiliki kenikmatan pencapaian.Dalam dunia nafsu keduanya merupakan sekutu yang mesra,dan jika terpuruk ke dalam kesulitan dan keduanya bersekutu dalam cobaan,maka masing-masing akan mencela dan mencaci yang lain.

Hati Berkata kepada Mata
Hati berkata kepada mata,''Kaulah yang telah menyeretku kepada kebinasaan da mengakibatkan penyasalan karena aku mengikutimu beberapa saat saja.Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman,kau mencari kesembuhan dari kebun yang tak sehat,kau lupa akan sada Rasulullah SAW,....."Pandangan laki-laki terhadap keelokan wanita adalah panah dari berbagai macam panah Iblis yang beracun.Barang siapa yang menghindar dari panah itu,maka Allah akan menggantinya dengan ibadah yang membuatnya senang.''
Lalu adakah orang yang lebih tercela daripada orang yang terkena panah beracun?Apakah engaku tidak tahu bahwa tidak ada yang lebih berbahaya bagi manusia selain mata dan lidah?Tidak ada kerusakan yang lebih banyak daripada kerusakan yang diakibatkan oleh mata dan lidah.Barangsiapa yang ingin bahagia dan terpuji,maka hendaklah dia menahan ujung pandangan mata dan lidahnya,agar ia selamat dari bahaya,karena mata menyimpan kelebihan pandangan dan lidah menyimpan kelebihan bicara.

Sangahan Mata terhadap Hati
Mata berkata,''Kau zhalimi aku sejak awal hingga akhir.Kau kukuhkan dosaku lahir dan batin.Padahal aku hanyalan utusanmu yang slalu taat dan penuntun yang menunjukkan jalan kepadamu.Engkau adalah raja yang ditaati,sedangkan kami hanyalah rakyat dan pengikut.Untuk memenuhi kebutuhanmu,kau naikkan aku ke atas kuda yang binal,disertai ancaman dan peringatan.Jika kau suruh aku untuk menutup pintuku dan menjulurkan hijabku,dengan senang hati akan kuturuti perintah itu.Jika engaku memaksakan diri untuk menggembala di kebun yang dipagari dan engaku mengirimku untuk berburu di tempat yang dipasangi jebakan,tentu engaku akan menjadi tawanan yang sebelumnya adalah pimpinan,engkau menjadi budak yang sebelumnya engkau adalah tuan.Enkau lupa sabda Rasulullah SAW....''Sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah.Jika ia baik,maka seluruh tubuh akan baik pula,dan jika ia rusak,rusak pula seluruh tubuh.Ketahuilah segumpal darah itu adalah hati.''


Limpa Ikut Berbicara
Takala mendengar dialog antara hati dan mata serta perdebatan mereka berdua,maka limpa berkata,..''kalian berdua saling bahu-membahu untuk menghancurkan dan membunuhku.Ada orang yang menggambarkan perdebatan kalian ini,
''mata menganggap hati menimpa derita
hatilah yang memaksakan kehendaknya
namun tubuh menjadi saksi atas kedustaan mata
bencana hati memang berasal dari mata
andai kata tidak karena mata takkan ada derita
hati takkan terkapar jadi korbannya
limpa merasa sebagai korban teraniyaya
karena hati  dan mata tidak tunduk kepada Pencipta.''
Penyair lain berkata,
"Kulemparkan cacian kepada hati
karena kulihat badanku kurus kering
hati mengikuti apa yang diinginkan mata
dengan berkata,Engkau sang duta'
mata berkata kepada hati
'justeru engkaulah yang menjadi penunjuk jalan'
limpa bekata,'hentikan perdebatan ini'
kalian biarkan diriku sebagai korban.''
Limpa bekata lagi,''Saya akan menjadi pembuat keputusan di antara kalian berdua(mata dan hati).Kalian berdua bahu-membahu dalam bencana,begitu pula dalam kenikmatan dan kesenangan.Mata menyerap kesenangan dan hati bernafsu selalu berangan-angan.Oleh karena itu seorang panyair berkata tentang kalian berdua,
''Ada rona kegembiraan takala cinta menghilang
keselamatan atas kalian wahai mata dan hati
aku tidak lagi berjaga pada malam hari
bebas dari kesepian dan penderitaan
kita semua layak mendapatkan kebahagiaan
jika kembali tiada lagi canda dan tawa.''
Limpa ''mbling ampok'',Jika engkau tidak mendapat uluran pertolongan yang bisa merubah hati dan pandangan,maka jangan harap akan ada ketenangan di hati.Seorang penyair berkata,
''Aku tak tahu mengapa aku cerca cinta
ataukah matamu yang tercemar ataukah hati
mengapa aku cerca hati yang bisa melihat
hatilah yang berdosa jika kucrca mata
mata dan hatiku membagi-bagi darahku
ya Allah,ya Rabbi tolonglah mata dan hatiku.''
Limpa bekata lagi,''Jika engkau mengguyur hati dengan air cinta dari gelas-gelasmu,berarti engkau menyalakan api kerinduan kepadanya,engkau membumbung naik bresama uap kemudian jatuh ke bawah.Engkau yang pertama kali meminum dan engkau pula yang pertama kali merasakan panasnya.''
Hakim yang membuat keputsan di antara kalian berdua adalah yang menetapkan ruh dan jasad,jika keduanya saling berselisih.
Dikatakan dalam sebuah atsar yang masyhur,''Pertentangan di antara makhluk senantiasa ada hingga hari kiamat tiba,hingga ruh dan jasad pun juga saling bertentangan.Jasad berkata kepada ruh,'engkaulah yang menggerakkan aku,menyuruh dan membalikkan aku.Jika tidak begitu,tentu aku tidak akan begerak dan berbuat seperti itu'.Ruh berkata kepada jasad,'Engkaulah yang makan,minum,bergenbira dan merasakan kenikmatan.Maka engakulah yang layak mendapat siksaan'.Lalu Allah mengirim malaikat kepada keduanya untuk memutuskan perkara mereka,serya berkata,'Perumpamaan kalian berdua adalah seperti orang melihat yang hanya bisa duduk dan orang buta yang bisa berjalan.Keduanya memasuki sebuah kebun.Orang yang bisa melihat berkata kepada orang yang buta,'di kebun ini saya melihat ada buah pohon,tapi saya tidak dapat bediri.''
Orang buta berkata,''Saya bisa berdiri tapi tidak bisa melihat sesuatupun.''
Orang bisa melihat berkata,''Panggullah aku,lalu berjalanlah agar aku bisa memetiknya.''
Lalu siapakah yang menanggung beban?Kedua-duanya yang menanggung beban.Begitulah gambaran kalian berdua.





                                                                            Ibnu Qayyim Al-Jauziah

WANITA