This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 27 Oktober 2010

KEBESARAN ALLAH ATAS MAKLUKNYA

PLANKTON
Plankton adalah salah satu mata rantai yang paling penting dan paling kritis di dalam rantai kehidupan di bawah laut. Ukuran makhluk ini tidak lebih dari beberapa mikrometer, bukan milimeter. Mengingat bahwa satu mikometer hanya sepersejuta meter, jelaslah bahwa makhluk ini teramat kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Tetapi apakah karakteristik dari makhluk yang sangat kecil ini, yang membuat mereka begitu penting dan diperlukan untuk kesinambungan kehidupan?
Bagian zat gizi penting yang dibutuhkan oleh kebanyakan makhluk hidup di bawah laut adalah, sebenarnya, plankton yang mikroskopis dan tampak tidak berarti ini. Karena itulah penurunan populasi plankton akan benar-benar berbahaya bagi kehidupan binatang laut, mulai dari paus sampai makhluk-makhluk laut yang kecil. Manfaat makhluk berukuran mikroskopis ini bukan hanya sebatas itu. Plankton dibagi menjadi dua kategori: tumbuhan dan hewan. Plankton, terutama yang tumbuhan, adalah faktor penting untuk menjaga beragam keseimbangan di bumi.

Phytoplankton adalah plankton tumbuhan, yang pada dasarnya berupa organisme mikroskopis bersel-satu yang melayang-layang terbawa arus air laut. Kumpulan phytoplankton merupakan mata rantai penting yang pertama dari rantai makanan di laut. Selanjutnya, tumbuhan laut ini juga menjalani fotosintesis sebagaimana tumbuhan darat lainnya, menggunakan matahari sebagai sumber energi serta menghasilkan nutrisi mereka sendiri. Maka, plankton tumbuhan, yang merupakan sumber zat organik utama di lautan, turut berperan dalam keseimbangan daur oksigen.

Selama proses fotosintesis dilangsungkan oleh phytoplankton, karbondioksida yang terdapat di udara diserap, dan sebaliknya, sejumlah besar oksigen dilepaskan. Sebanyak 70 % dari 110 miliar ton oksigen yang dilepaskan setiap tahun oleh tumbuh-tumbuhan di bumi, dihasilkan dengan cara ini.22

Plankton hewan, pada umumnya, juga tersusun dari organisme bersel satu. Namun, ada pula organisme bersel-banyak di dalam kelompok ini. Hampir semua golongan makhluk laut memiliki bentuk plankton-nya. Saat hewan invertebrata masih berupa larva, misalnya, atau saat ikan masih dalam fase pertama perkembangannya, mereka berbentuk plankton sementara.

Plankton terdiri dari berbagai jenis dan setiap jenisnya memiliki karakteristik yang khas. Seperti yang terlihat di dalam contoh-contoh terbatas yang disebutkan di sini, berlakulah kesempurnaan pada makhluk-makhluk mikroskopis ini, baik dalam rupa maupun dalam strukturnya secara umum. Makhluk-makhluk ini membantu menjaga berbagai keseimbangan di bumi. Kekuatan Allah tidak terbatas dan Dia menciptakan apa yang diinginkan-Nya sebagaimana kehendak-Nya. Allah menguasai segala sesuatu.
TEMPAT BERTEDUH DI BAWAH LAUT: GOSONG KARANG
Karang laut atau koral adalah makhluk yang hidup di wilayah yang dalam perairan tropis. Gosong karang, tempat berbagai makhluk hidup bersama-sama, terbentuk dari kerangka batu kapur karang-karang laut yang sudah mati, yang tercampur bersama akibat aktivitas ganggang penyusun karang. Gosong karang dapat membentang sampai wilayah yang sangat luas. Para ilmuwan membandingkan gosong karang dengan hutan hujan tropis karena, seperti hutan hujan tropis, gosong karang merupakan pusat keberagaman. Gosong karang adalah rumah bagi lebih dari 2000 jenis ikan, 5000 jenis moluska, 700 jenis karang dan berbagai jenis kepiting, landak laut, bintang laut, ketimun laut (tripang) dan berbagai kelompok cacing, yang tak terhitung jumlahnya.

Polyp adalah hewan laut kecil yang hidup di gosong karang. Sejumlah polyp-karang memiliki ganggang simbiotis yang hidup di dalamnya. Ganggang mengandung klorofil, dan karenanya, dapat berfotosintesis. Ganggang kaya oksigen tetapi miskin nutrisi. Seperti semua tanaman lainnya, ganggang juga membutuhkan nitrat dan fosfat. Itulah alasan mengapa makhluk-makhluk ini sangat membutuhkan kehidupan bersama. Mereka tidak dapat hidup sendiri, sehingga perlu saling memanfaatkan satu sama lain untuk bertahan hidup.

Polyp menyediakan makanan bagi ganggang melalui hasil buangannya. Ganggang menyimpan hasil buangan sebagai amonia dan memecahnya menjadi nitrogen fosfat, yang kemudian digunakan sebagai energi. Polyp juga menyediakan tempat bernaung yang aman dengan cara melindungi ganggang dari pemangsanya. Sebagai imbalannya, ganggang menyiapkan makanan bagi polyp melalui fotosintesis. Dengan demikian, polyp dapat menghasilkan energi yang diperlukan untuk membangun kerangka batu kapur mereka.23

Sebagaimana semua makhluk yang menjalani kehidupan simbiosis, kebutuhan kedua belah pihak di dalam kehidupan simbiosis antara polyp dan ganggang juga terpenuhi dengan cara yang sangat mudah. Jelaslah bahwa ada Pencipta tunggal yang telah menggabungkan dua makhluk ini, yang tahu akan kebutuhan keduanya. Makhluk-makhluk ini telah diciptakan oleh Allah sedemikian sehingga mereka saling melengkapi dan saling memenuhi kebutuhan satu sama lain.

Allah memperkenalkan kita kepada cita rasa seni-Nya yang tiada akhir dan pengetahuan-Nya yang tiada batas melalui beragam makhluk yang telah diciptakan-Nya di bawah laut, dan rancangan yang tiada tara serta karakteristik yang mengagumkan dari mereka semua. Allah mengingatkan kita tentang hal ini di dalam Al-Quran:
dan Dia (menundukkan pula) apa yang dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (QS. An Nahl, 16: 13-14)
MUTIARA: PERMATA BERKILAUAN DARI LAUT
Di bumi, ke mana pun seseorang memalingkan wajahnya dan memandang, mereka akan menemukan ciptaan yang menakjubkan, rancangan yang sempurna dengan keistimewaan yang mengagumkan. Contoh-contoh yang diberikan dalam buku ini hanya sedikit perincian kecil dari tanda-tanda kebesaran ini. Allah telah menciptakan berbagai jenis hewan dan tumbuhan di bumi dengan penampilan yang indah dan mengesankan. Dia telah menghadirkan segala sesuatu sehingga dapat dinikmati manusia. Seiring dengan itu, Allah telah menciptakan berbagai perhiasan di bumi, yang ditujukan untuk melayani manusia. Mutiara, yang merupakan salah satu perhiasan ini, memiliki segi-segi yang sangat menarik di samping keindahannya yang sudah begitu dikenal.

Tahap-tahap perkembangan mutiara sangat mengagumkan. Mutiara umumnya dihasilkan oleh “tiram mutiara,” yang terdiri dari berbagai jenis. Cangkang tiram cukup keras. Cangkang luar tiram terbuat dari kalsium karbonat, sangat sulit dibuka, sehingga dapat menghalangi sebagian besar musuh-musuh mereka. Kalsium karbonat juga memainkan peran penting di dalam proses pembentukan mutiara oleh tiram.

Tiram merasa terganggu bila pasir, kerikil, atau organisme parasit yang berbahaya masuk ke dalamnya. Dalam situasi yang sedemikian, tiram mengisolasi tamu yang tak diundang tersebut, sebagai cara perlindungan, dan mulai melapisinya dengan kulit mutiara. Proses pelapisan ini adalah tahap pertama pembentukan mutiara. Partikel asing yang memasuki tiram berfungsi sebagai inti dari pembentukan mutiara. Selama bertahun-tahun, permukaan zat inti ini akan terlapisi oleh lapisan kalsium karbonat yang terbentuk satu di atas yang lain.

Bagaimana kulit mutiara di dalam tiram dibuat? Ada dua bahan pokok yang membentuk kulit mutiara di antara lapisan-lapisan jaringan dalam tiram. Pada satu lapisan ada mineral yang disebut “aragonite,” yang mengandung kalsium karbonat; di lapisan yang lain ada zat perekat “conchiolin,” yang menahan aragonite di dalam mutiara. Karena aragonite merupakan zat yang setengah tembus cahaya, zat ini menjadikan mutiara tampak bersinar.24 Tentu saja orang akan terpancing untuk bertanya bagaimana mungkin kedua zat ini dihasilkan oleh tiram (gabungan dari cangkang dan daging yang bahkan tidak mempunyai otak); bahwa kedua zat ini kemudian bergabung dan, dengan cara melapisi butiran debu belaka, dapat membentuk benda yang sedemikian indah seperti mutiara. Mutiara yang sebenarnya dihasilkan oleh tiram sebagai suatu cara perlindungan, ternyata menjadi perhiasan yang indah bagi manusia.

Allah menarik perhatian kita kepada mutiara melalui ayat Al Quran “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS. Ar Rahmaan, 55: 22). Selanjutnya, mutiara juga disebutkan di dalam Al Quran sebagai salah satu perhiasan di Surga.
SIMETRI YANG SEMPURNA PADA MAKHLUK HIDUP
Perhatikanlah wajah Anda di cermin. Anda akan melihat simetri yang sempurna. Ambillah majalah dan mulailah membuka halaman-halamannya. Orang-orang yang Anda lihat di sana sewaktu membalik halaman-halamannya, dan burung-burung, bunga serta kupu-kupu yang Anda lihat saat memandang ke luar, memiliki simetri yang sama.
Simetri adalah salah satu faktor yang memberikan keselarasan di alam semesta. Semua makhluk memiliki struktur yang simetris. Jika Anda melihat makhluk-makhluk laut, Anda juga akan melihat simetri. Ikan, kepiting, udang … Ambillah sepasang kerang laut dan letakkan secara simetris di tangan Anda. Anda kembali akan menemukan keteraturan dan kesimetrian yang sempurna dalam penyusunan garis serta urutannya dari besar ke kecil. Apa pun makhluk yang Anda lihat di alam, setiap saat Anda akan menemukan adanya keteraturan yang luar biasa, simetri yang sempurna dan keanekaragaman warna yang tiada tara.
Orang-orang yang mempertahankan teori evolusi, yang menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta muncul sebagai akibat dari kebetulan tanpa aturan, tidak dapat menerangkan adanya keanekaragaman warna, simetri, dan keteraturan yang tampak di alam ini. Nyatalah bahwa keteraturan yang sempurna itu tidak dapat dijelaskan dengan suatu kebetulan atau peristiwa yang tak disengaja. Tidak mungkin para evolusionis menerangkan, dengan segala pernyataan yang telah mereka keluarkan, tentang pembentukan warna makhluk-makhluk di alam, rancangannya atau simetrinya. Bahkan Charles Darwin harus mengakui kenyataan ini, walaupun dia adalah pendiri teori evolusi:
Saya menilai kasus-kasus ikan jantan penetas yang bewarna cerah, dan kupu-kupu betina yang cemerlang, semata-mata menunjukkan bahwa satu jenis kelamin mungkin menjadi indah tanpa memerlukan perpindahan keindahan kepada jenis kelamin yang lainnya; karena dalam kasus ini saya tidak dapat menganggap bahwa keindahan pada satu jenis kelamin tersebut ditentukan oleh seleksi.25
Tentu saja, tidak ada orang yang bijaksana dan berakal yang dapat mengklaim bahwa keindahan tertinggi yang kita lihat di sekitar kita, kupu-kupu, bunga mawar, buah arbei, buah ceri yang beraneka warna, dan burung nuri, merak, harimau leopard, pendek kata, bumi dengan segala kecemerlangannya, hadir di dunia ini karena kebetulan. Allah menciptakan semua makhluk hidup dengan keistimewaannya masing-masing. Pengetahuan Allah meliputi kita di mana-mana. Tidak ada Tuhan selain Dia. Hal ini ditegaskan di dalam Al-Quran sebagai berikut:
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. (QS. Al Baqarah, 2: 255)
KEINDAHAN KUPU-KUPU
Lihatlah sayap kupu-kupu pada gambar di sebelah kanan seolah-olah Anda melihatnya untuk pertama kali. Tentu saja Anda akan diliputi rasa kagum melihat penampilan yang sedemikian indahnya, simetri yang tanpa cacat sedikit pun, serta corak dan warna yang memesona. Sekarang bayangkan tentang sehelai kain. Anggaplah bahwa kain itu merupakan kain yang indah bermutu tinggi yang ditenun berdasarkan ilham dari corak kupu-kupu ini. Apa yang akan Anda pikirkan jika Anda melihat sehelai kain seperti ini di jendela sebuah toko? Mungkin, dalam benak Anda muncul bayangan seorang seniman, yang telah menggambar corak kain ini dan mengambil ilham dari sayap kupu-kupu saat menggambarnya, lalu Anda menghargai cita rasa seninya. Dalam keadaan ini, Anda seharusnya juga menyadari kenyataan ini: cita rasa seni yang Anda kagumi bukanlah milik orang yang menggambar corak kain, yang mengambil kupu-kupu sebagai contoh, tetapi adalah milik Allah, Yang memberi ide dari corak dan warna sayap kupu-kupu. Sayap kupu-kupu yang berwarna-warni dengan beragam corak yang sangat indah merupakan pengejewantahan cita rasa seni Allah yang menakjubkan dalam warna. Seperti halnya corak pada secarik kain yang tidak terjadi dengan begitu saja, simetri warna dan corak pada sayap kupu-kupu yang begitu sempurna tidak mungkin terjadi secara kebetulan pula.
Selain itu, sayap yang hebat ini bukan satu-satunya keistimewaan kupu-kupu yang menarik perhatian. Rancangan tubuh kupu-kupu juga sempurna dalam berbagai segi. Kupu-kupu mengambil makanan dengan mengisap cairan bunga. Kebanyakan kupu-kupu memiliki alat tubuh yang panjang yang disebut proboscis atau belalai, yang digunakan untuk mencapai cairan yang berada di kedalaman tertentu. Proboscis adalah lidah panjang yang digunakan untuk meminum air atau untuk mengisap cairan dari bunga. Kupu-kupu menggulung lidah panjang ini saat tidak digunakan. Panjang lidah ini saat tidak digulung bisa tiga kali panjang tubuh kupu-kupu.

Seperti serangga lainnya, kupu-kupu juga mempunyai kerangka yang melapisi permukaan luar tubuh mereka. Kerangka luar atau eksoskeleton ini terdiri dari piringan keras yang dihubungkan dengan jaringan lembut, yang mirip dengan baju zirah. Bahan yang keras ini disebut “chitin.” Pembentukan lapisan terjadi melalui proses yang sangat menarik. Seperti yang sudah umum diketahui, ulat bulu menempuh proses yang agak rumit yang disebut metamorfosa. Ulat bulu mula-mula menjadi pupa dan kemudian berubah menjadi kupu-kupu. Melalui proses metamorfosa ini, terjadi perubahan tipis pada sayap, antena, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Begitu pula, sel-sel di sejumlah wilayah kunci, misalnya otot-otot dan sayap untuk terbang, tersusun kembali melalui setiap tahap metamorfosa. Selanjutnya, bersamaan dengan perubahan ini, hampir semua sistem pada tubuh—sistem pencernaan, sistem pembuangan, sistem pernafasan, dll—menjalani perubahan besar-besaran.26

Keanekaragaman rancangan dalam kupu-kupu, seperti juga sayap mereka, adalah milik Allah, Yang Mahakuasa. Allah adalah Yang menganugerahi sifat-sifat kepada setiap makhluk sesuai dengan kebutuhannya.
RANCANGAN TERPERINCI BULU-BULU BURUNG
Sebagian besar orang, setidaknya satu kali, mungkin pernah menyentuh dengan jari-jari mereka, bulu burung yang mereka temukan tergeletak di tanah, atau menangkap bulu yang terjatuh dari burung yang sedang terbang di udara. Mungkin mereka sudah memperhatikan struktur bulu yang simetris, struktur yang lebih tipis bulu lembut yang terdapat pada setiap sisi, yang tampak seakan-akan saling mengunci satu sama lain. Sebenarnya, jika ada kesempatan memeriksa bulu burung ini di bawah mikroskop, keheranan mereka terhadap rancangan yang menakjubkan ini bahkan akan semakin besar.

Di bagian tengah bulu burung ada sebuah tabung yang keras dan panjang. Cabang-cabang bulu (barb) terulur dari kedua sisi tangkai tabung ini. Bulu ini, yang panjang dan kelembutannya bervariasi, membuat burung mampu menggunakan udara dengan cara yang paling tepat. Selain itu, bila melihat dengan lebih teperinci, kita bahkan akan menemukan struktur yang lebih menarik. Setiap cabang bulu ini memiliki unting yang lebih kecil dan melekat kepadanya, yang disebut “barbule”dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Barbule (anyaman bulu) tersangkut pada pengait berukuran teramat kecil yang disebut “hamuli.” Dengan bantuan pengait kecil ini, anyaman bulu yang bersebelahan, berpautan satu sama lain seperti risleting.27

Di setiap bulu burung bangau ada 650 cabang bulu atau barb, di kedua sisi tangkai bulu. Di setiap cabang bulu ini terdapat 600 anyaman bulu atau barbule. Semua anyaman bulu ini dikaitkan dengan 390 pengait. Pengait dikelem jadi satu seperti dua sisi risleting. Anyaman bulu yang saling berpautan sebelah-menyebelah dengan pengait ini, terletak begitu rapat satu sama lain sehingga jika kita meniupkan asap ke arah bulu, tidak ada asap yang lolos ke sisi yang lain. Jika pengaitnya terlepas karena sesuatu hal, burung cukup mengibaskan dirinya atau, dalam kasus yang lebih parah, meluruskan bulunya dengan paruh, sehingga bulu kembali pada keadaan semula. Struktur bulu burung sangat penting untuk terbang. Burung dapat terbang karena tidak ada aliran udara yang lolos akibat tertahan oleh sayapnya.

Di samping rancangan yang terperinci pada bulu burung, keanekaragaman warna yang kaya pada bulu burung juga menarik perhatian. Keanekaragaman warna ini terjadi karena adanya pigmen di dalam bulu yang sudah tersedia saat bulu pertama mulai tumbuh dan juga karena pergeseran cahaya pada bulu burung. Bulu, yang terbuat dari keratin, akan diganti dalam selang waktu tertentu karena bulu burung cepat rusak akibat kondisi lingkungan sekitar. Namun, setiap kali, burung-burung memperoleh kembali bulunya yang beraneka warna. Ini karena bulu burung terus tumbuh sampai panjang tertentu, dan mencapai warna dan corak yang khas sesuai dengan jenisnya.

Keanekaragaman warna dan corak pada bulu burung yang tidak terhitung, begitu pula rancangan sayap burung yang demikian teperinci, adalah bukti nyata yang menunjukkan kepada kita pengetahuan dan cita rasa seni Allah yang menakjubkan dalam mencipta.
BURUNG-BURUNG YANG MENANGKAL RACUN: MAKAO
Bila seseorang terinfeksi racun, cara penanggulangannya adalah minum obat untuk menangkal pengaruh racun atau mengeluarkan racun dari tubuhnya melalui penanganan medis. Bila tidak, seseorang yang tidak memiliki pengetahuan khusus tentang racun tentu tidak bisa mengobati dirinya sendiri dengan memanfaatkan tanaman atau beberapa jenis zat yang bisa menangkal pengaruh racun.

Namun, sejumlah makhluk sudah memiliki pengetahuan ini sejak lahir, sementara manusia rata-rata harus mempelajarinya melalui pendidikan. Hewan-hewan tertentu, yang tidak memiliki pikiran sehingga tidak dapat dididik, tidak punya kecerdasan, dan pendeknya, tidak punya akal sama sekali, dapat mengobati diri mereka dengan sangat mudah. Hal yang menarik perhatian dari metode yang digunakan hewan untuk menyembuhkan dirinya sendiri adalah mereka benar-benar tahu apa yang harus dilakukan dan bisa memutuskan apa yang terbaik untuk masing-masing penyakit. Apakah memang hewan-hewan ini sendiri yang memutuskan hal ini? Dengan cara apa hewan-hewan ini memiliki pengetahuan sedemikian? Para evolusionis mengklaim bahwa sebagian besar tingkah-laku hewan yang seperti ini adalah berdasarkan insting atau naluri. Tetapi, mereka tidak dapat menerangkan asal-usul tingkah-laku ini atau bagaimana tingkah-laku ini muncul untuk pertama kalinya.

Pertama-tama, tidak mungkin makhluk-makhluk mempelajari tingkah-laku ini dengan berjalannya waktu. Hewan yang keracunan, misalnya, akan segera mati. Bila sudah begitu, tidak mungkin lagi hewan ini membayangkan cara melenyapkan faktor yang menyebabkannya keracunan. Selain itu, kita tidak boleh lupa bahwa hewan tidak punya akal sehingga tidak mampu memikirkan jalan keluar yang seperti itu.

Marilah kita lihat, melalui suatu contoh, bagaimana hewan menampilkan perilaku sadar atau berakal saat menyembuhkan diri. Makao, yang merupakan sejenis burung nuri, hidup di wilayah tropis Amerika Selatan dan Tengah. Salah satu sifat yang paling menonjol dari makhluk ini, di samping warna-warninya yang sangat memesona, adalah mereka memakan biji-bijian yang beracun. Burung ini, yang dapat memecahkan kulit yang terkeras sekali pun dengan paruhnya yang bengkok, adalah ahli di bidang biji beracun. Ini cukup mengagetkan, karena, bila burung memakan biji beracun, biasanya hal itu akan mencelakakan mereka. Namun, yang mengherankan, hal ini tidak terjadi. Segera sesudah memakan biji beracun, burung langsung terbang menuju tempat berbatu-batu dan mulai menggerogoti dan menelan pecahan batu bertanah liat di sana. Alasan di balik perilaku ini adalah pecahan batu bertanah liat menyerap racun di dalam biji-bijian, sehingga menetralisir pengaruh racun. Dengan cara ini, burung-burung dapat mencernakan biji-bijian tanpa membahayakan tubuhnya sama sekali.28

Sudah jelas tidak mungkin makao tahu dengan sendirinya bagaimana menawarkan atau mengurangi pengaruh racun yang ditemukan dalam biji-bijian yang dimakannya. Inilah bukti bahwa perilaku berakal pada makhluk hidup ini tidak berasal dari dirinya sendiri, dan asal muasalnya juga tidak dapat dicari pada kekuatan atau faktor lain yang ada di alam. Ada kekuatan yang tak terlihat yang mengendalikan tingkah-laku semua makhluk, dan, dengan kata lain, mengilhami apa yang harus dilakukannya. Kekuatan yang tiada tara ini adalah milik Allah. Allah, Sang pemilik pengetahuan yang tak tertandingi, adalah Pemelihara segala sesuatu.
TAKTIK CERDAS BURUNG PEMAKAN-LEBAH
Walaupun tampaknya tidak mungkin, beberapa jenis burung dapat menggali bebatuan. Satu-satunya alat yang mereka gunakan saat memecahkan batu-batu yang keras adalah paruhnya. Burung pemakan-lebah merupakan salah satu dari burung-burung tersebut.

Burung pemakan-lebah membuat sarang di permukaan karang terjal berpasir atau membuat lubang-lubang di sepanjang tepian sungai dengan cara memukul-mukulkan paruhnya pada lumpur kasar dengan terus-menerus. Burung-burung ini terus-menerus menggali sampai lubang menjadi terowongan sempit yang memanjang sampai 90-100 cm (3 kaki). Cakarnya yang pendek dan kuat juga membantu pekerjaan menggali untuk membuka sisi-sisi sarang ini. Burung ini melontarkan partikel tanah yang tertimbun dengan bantuan cakarnya. Beberapa spesies pemakan-lebah ini hidup dalam koloni yang terdiri dari 1000 burung atau lebih. Para ilmuwan tidak dapat menjelaskan bagaimana masing-masing burung mengenali sarangnya sendiri di antara koloni yang penuh berkerumun dan berjumlah sangat banyak ini.29

Karakteristik menarik lainnya dari burung pemakan-lebah adalah keahlian mereka dalam berburu hama atau binatang-binatang kecil. Burung-burung ini memakan lebah. Hal ini cukup mengherankan karena memakan lebah bisa berakibat fatal bagi burung. Namun, burung pemakan-lebah tidak terpengaruh sama sekali dengan sengatan lebah. Burung ini mula-mula menggosok-gosokkan perut lebah yang diburunya ke sebuah batang pohon sampai aus. Dengan demikian, bisa-sengatan lebah menguap ke udara tanpa membahayakan.30

Ciri tubuhnya yang lain juga sesuai sehingga memudahkan burung pemakan-lebah untuk menangkap serangga. Misalnya, paruh burung ini panjangnya 4,5 cm (1,8 inci). Ukuran panjang tersebut penting, karena, jika paruh burung ini lebih pendek, serangga dapat mencelakakannya saat burung sedang berburu. Tambahan pula, ujung paruhnya yang tajam memungkinkan burung menangkap mangsanya dari bagian di antara dada dan perutnya. Dengan cara ini, burung dapat mengosongkan bisa-sengatan lebah dengan lebih leluasa.

Tentu saja, pengetahuan burung tentang bagaimana menangkal racun dari serangga bukanlah perilaku yang dapat dipelajari dan diterapkannya sendiri. Tidak ada seorang pun yang dapat mengklaim bahwa burung ini mungkin telah menemukan sendiri jalan keluar seperti ini dan mengambil risiko bahaya yang fatal dalam proses menggunakan metode coba-coba. Penerapan taktik rasional sedemikian oleh burung menunjukkan bahwa saat burung dilahirkan ke bumi, burung sudah memperoleh pengetahuan ini sebagai bagian dari karakteristiknya. Selain itu, fakta bahwa semua sifat yang berkaitan dengan tubuh burung ini memiliki struktur yang sangat ideal bagi proses berburu adalah petunjuk nyata bahwa makhluk ini diciptakan sesuai dengan kebutuhannya untuk berburu lebah. Burung pemakan-lebah, seperti semua makhluk hidup lainnya di bumi, telah diciptakan Allah lengkap dengan sifat-sifat yang dimilikinya.
BURUNG PEMBURU YANG SEMPURNA: ELANG
Saat mencermati burung, kita melihat bahwa semua sifat-sifat pada tubuhnya telah dirancang khususnya untuk terbang. Misalnya, struktur tubuh elang, yang kita kenal sebagai salah satu burung yang memiliki kemampuan bergerak terbaik, sempurna dalam segala bidang. Elang harus cukup ringan agar mampu terbang dari mana saja dengan mudah, dan sekaligus cukup kuat sehingga dapat membawa mangsanya setelah ditangkap. Seekor elang botak memiliki lebih dari 7000 bulu. Namun demikian, bila Anda mengumpulkan semua bulu ini, beratnya hanya sekitar 500 gram (18 ounce). Sebagai tambahan, agar tubuhnya lebih ringan, bagian dalam tulang elang berlubang. Seluruh bagian tulang ini tidak berisi apa pun kecuali udara. Berat total elang botak hanya sedikit lebih dari 272 gram (9,5 ounce). Pendek kata, berat tubuh elang sangat ideal untuk terbang.

Elang memperoleh tenaga untuk terbang dari gerakan sayapnya yang mengepak-ngepak ke bawah. Oleh sebab itu, jumlah otot yang mendorong sayap ke bawah lebih besar daripada jumlah otot yang mendorongnya ke atas. Otot-otot yang ringan sangat penting bagi seekor elang.

Otot-otot ini umumnya seberat setengah dari berat total tubuh elang. Elang dapat terbang lebih cepat atau lebih lambat dengan mengubah posisi sayapnya. Bila elang ingin terbang lebih cepat, dia menekuk bagian depan sayap ke dalam, menerjang angin sehingga membelah udara. Bila ingin terbang lebih lambat, bagian sayap elang yang lebar, berbalik menentang angin.

Semua elang memiliki kelopak mata tambahan yang disebut “selaput pengerjap”. Fungsi kelopak khusus ini adalah untuk membersihkan dan melindungi mata burung. Misalnya, elang biasanya mengerjapkan selaput tersebut saat memberi makan anak-anaknya. Ini merupakan tindakan pencegahan untuk melindungi mata sang induk dari segala bahaya yang secara tidak sengaja dapat ditimbulkan oleh anak-anaknya saat mereka menyergap makanan.31

Rancangan elang tidak hanya memperhatikan hal yang berkaitan dengan teknik terbang tanpa cacat, tetapi juga rancangan khusus bulunya untuk mendarat. Saat mulai turun, elang mengurangi kecepatannya dengan cara menarik ekornya dalam sudut tertentu terhadap tubuhnya. Elang menurunkan sisi sayapnya sedemikian sehingga berfungsi sebagai rem. Tetapi, saat kecepatan elang berkurang, turbulensi gejolak udara terjadi di bagian atas permukaan sayap meningkatkan kemungkinan bahaya elang kehilangan daya angkatnya. Elang mengatasi bahaya ini dengan menaikkan tiga atau empat berkas bulu di bagian ujung sayapnya. Hal ini membuat aliran udara masuk melintasi permukaan sayap, yang menjaga aliran udara tetap lancar sehingga burung dapat mendarat dengan mudah.32

Ada fakta nyata di dalam contoh-contoh yang diberikan sejauh ini. Bahkan sekelumit detil pada rancangan tubuh elang sedemikian sempurnanya sehingga tidak mungkin muncul tiba-tiba secara kebetulan. Hal ini jelas membuktikan kepada kita bahwa elang juga, seperti burung dan makhluk-makhluk yang lainnya, telah diciptakan oleh Allah, Yang Mahakuasa.
AHLI MERAJUT DI ALAM
Mungkinkah kita mengatakan bahwa makhluk yang membangun sarang yang kuat dan terbuat dari jalinan ranting yang saling mengait melalui gerakan yang sangat sistematis, dengan cara memotong daun-daun hijau yang segar menjadi carik-carik tipis dan panjang, telah “mempelajari ini semua secara kebetulan”? Tentu saja, pernyataan “belajar secara kebetulan” kurang memadai untuk menjelaskan keterampilan yang sedemikian. Seperti yang akan Anda lihat dalam contoh yang nanti kami berikan, sejumlah keistimewaan pada berbagai jenis hewan secara terbuka akan menyingkap betapa irasional dan tidak masuk akalnya penyataan para evolusionis.

Burung penganyam, atau manyar, mula-mula mengumpulkan bahan-bahan yang akan digunakan. Burung ini memotong daun-daun hijau yang segar menjadi carik tipis dan panjang atau memanfaatkan urat halus di bagian tengah daun. Tentu saja, manyar punya alasan dalam menggunakan dedaunan segar ini. Daun kering akan sulit ditangani dan digunakan burung dalam proses merajut atau menganyam, sementara penggunaan serat daun segar akan sangat memudahkan proses ini. Burung memulai proses ini dengan mula-mula melilitkan ujung secarik daun yang panjang, yang dirobek dari sebuah daun, pada sebuah ranting. Sambil menahan satu ujung carik daun pada ranting dengan menggunakan satu kaki, burung menangani ujung yang lainnya dengan paruhnya.

Agar serat tidak jatuh, burung menyatukannya dengan membentuk simpul. Mula-mula, burung membuat lingkaran. Ini adalah jalan masuk ke sarangnya. Kemudian, menggunakan paruhnya bolak balik, burung ini melewatkan serat daun di atas dan di bawah serat lainnya secara teratur. Burung ini harus menghitung berapa tegang setiap carik yang harus ditariknya selama proses merajut, karena, jika rajutan ini lepas, sarang akan runtuh. Selanjutnya, burung harus dapat membayangkan bentuk akhir sarang sehingga dia dapat memutuskan kapan dinding sarang harus dibelokkan atau dibentuk tonjolan ke arah luar.

Setelah merajut jalan masuk, burung mulai merajut dinding sarang. Untuk melakukan hal ini, burung menggelantung ke bawah dan meneruskan pekerjaannya dari dalam sarang. Dengan paruhnya, dia menekan satu serat di bawah yang lainnya dan kemudian memegang ujung serat yang bebas dan menariknya kuat-kuat. Dengan begini, terbentuklah rajutan yang sangat teratur.33

Sesuai penjelasan di atas, burung perajut selalu bekerja mengikuti langkah-langkah tertentu saat membangun sarangnya. Mula-mula, burung ini mengumpulkan bahan yang paling tepat untuk sarang. Burung tidak membuat sarangnya dari sembarang titik yang dipilih secara acak, tetapi mengawalinya dari pintu masuk sarang dan dilanjutkan dengan membangun dindingnya dari pintu masuk. Tentu saja kita tidak mungkin menyatakan bahwa burung manyar memperoleh keterampilan ini secara kebetulan tanpa disadarinya. Kenyataan bahwa burung manyar juga, seperti makhluk yang lainnya, bertindak berdasarkan ilham dari Allah adalah fakta nyata yang dapat dilihat oleh setiap orang yang berakal dan sadar.

RENUNGAN

GEMPA DI MENTAWAI

Dua Dusun Habis Disapu Tsunami
Laporan wartawan KOMPAS Ingki Rinaldi
Selasa, 26 Oktober 2010 | 14:31 WIB
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi.
TERKAIT:
PADANG, KOMPAS.com — Sebagian wilayah di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terkena tsunami dengan ketinggian 1,5 meter pascagema 7,2 SR, Senin (25/10/2010) malam. Dua dusun dilaporkan habis disapu gelombang.

Menurut staf Yayasan Citra Mandiri Mentawai, Pinda Simanjuntak, dua dusun yang disapu gelombang tsunami adalah Dusun Monga dan Dusun Munte Kecil di Desa Malakopak, Kecamatan Pagai Selatan, serta Desa Malakopak yang terdiri dari enam dusun.

Ia mengatakan, gelombang air laut masuk hingga 800 meter dari bibir pantai. Air laut juga merusak Kantor Kecamatan Pagai Selatan dan kantor-kantor pemerintahan. Peristiwa ini membuat aktivitas perkantoran praktis lumpuh.

Tiga orang dilaporkan tewas menjadi korban gempa yang diikuti tsunami tersebut. Namun, identitas korban dan penyebab kematian belum diketahui.
Sudah 95 Gempa Susulan Guncang Mentawai
Selasa, 26 Oktober 2010 | 12:49 WIB
USGS
Titik gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR di 78 km Barat Daya Pagai Selatan Mentawai sumatera Barat, dengan kedalaman 10 km, Senin (26/10/2010).

BENGKULU, KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Kepahiang, Bengkulu, mencatat terjadi 95 kali gempa susulan pascagempa berkekuatan 7,2 skala Richter yang mengguncang Mentawai, Sumatera Barat, Senin (25/10/2010) malam.

"Pascagempa 7,2 SR yang terjadi tadi malam, sudah terjadi 95 kali gempa susulan termasuk gempa berkekuatan 6,2 SR yang dirasakan warga Bengkulu," kata Kepala BMKG Stasiun Kepahiang Dadang Permana yang dihubungi dari Bengkulu, Selasa ini.

Ia mengatakan, gempa Mentawai diakibatkan gesekan dua lempeng aktif Indoaustralia dan Eurasia yang memanjang di perairan pantai Barat Sumatera. Gempa berkekuatan 7,2 SR mengguncang Sumatera Barat, Senin pukul 21:42:20 WIB dan berpotensi tsunami.

Pusat gempa berada pada 3,61 Lintang Selatan-99,93 Bujur Timur dan berkedalaman 10 kilometer serta berlokasi di 78 km barat daya Pagai Selatan, Mentawai, Sumatera barat.
Getaran gempa cukup kuat dirasakan sejumlah warga di Kota Padang dan membuat sebagian warga memilih untuk menyelamatkan diri ke luar rumah. Gempa susulan 6,2 SR yang terjadi sekitar pukul 02.37 membuat cemas warga Bengkulu karena getarannya terasa cukup kuat.

"Kami cemas akan terjadi gempa susulan. Setelah gempa pertama, ada dua kali lagi gempa susulan. Namun, kali ini terasa cukup kuat," kata warga Desa Air Dikit Kabupaten Muko Muko, Zakaria.