Ketika Anak Anda Menjadi Korban Mode, Ini Solusinya!
ilustrasi:arielkap.blogspot.com
Salah satu hal yang melekat pada jiwa
anak muda kebanyakan adalah mengikuti tren mode yang berkembang. Kadang
tanpa mengindahkan lagi kenyamanan, mereka membeli dan menggunakan
produk-produk baru yang belum tentu baik dan cocok dia gunakan. Mulai
dari sepatu, baju, pernak-pernik, kosmetik, gaya rambut bahkan sampai
gaya bicara. Kebanyakan mereka bertujuan agar predikat anak “gaul” dapat
disandang. Kalau tidak mengikuti tren yang ada, mereka dicap sebagai
anak “cupu.” Tentunya, bagi sebagian remaja putri, mungkin termasuk
putri Anda, ini adalah sesuatu yang memalukan dan menjatuhkan harga
dirinya.
Tanpa berfikir panjang, kebanyakan
remaja putri menjadi bersifat konsumtif. Tak heran jika mereka menjadi
sasaran empuk bagi para produsen. Iklan-iklan yang menjadi menu wajib di
TV majalah dan lain-lain menjadi salah satu provokator yang cukup
efektif. Ini didukung dengan kondisi psikisnya yang sedang mengalami
masa puber. Keinginan untuk mengenal dan menarik perhatian lawan jenis
kian memuncak. Sebagian diantara mereka bahkan bangga kalau dapat
memiliki banyak pacar. Jomblo, seakan menjadi sebuah kata yang wajib dia
hindari untuk menjadi seseorang yang popular dan diterima dalam
kalangannya.
Kulit putih, mulus, wajah cantik, rambut
selembut sutra dan body seksi seakan menjadi tolak ukur penampilan yang
harus mereka capai. Banyak diantara remaja putri yang lebih memilih
hidup menderita dengan mengkonsumsi obat pelangsing yang membahayakan
kesehatan daripada memiliki badan gemuk tapi sehat. Semua dilakukan
untuk memperoleh predikat cantik, seksi bak Tamara Bleszynski. Berbagai
produk kecantikan dibeli, bahkan pemutih kulit yang mengandung mercury
tak dipedulikan lagi. Karena itu, tak jarang yang menjadi korban
kosmetik sehingga wajah cantik tak kunjung didapat malah wajah menjadi
rusak.
Demikian juga dengan gaya berpakaian.
Jika tahun ini yang ngetren adalah model pakaian seperti Barbie,
langsung segala kelengkapan untuk tampil layaknya boneka dibeli. Padahal
dandanan ini belum tentu sesuai dengan perawakan dan karakternya.
Mungkin di tahun berikutnya style yang menjadi sorotan adalah gaya
harajuku. Dan tanpa pikir panjang pakaian, gaya rambut dan segala
pernak-pernik ala harajuku dibeli. Perabotan gaya Barbie disingkirkan,
padahal sebetulnya masih bisa dimanfaatkan. Dan tentu saja untuk
memenuhi kebutuhan mode ini, butuh duit yang tak sedikit. Uang saku dari
Anda tentu harus ditambah jumlahnya. Namanya juga terlanjur jadi korban
mode, untuk memenuhi keperluannya terkadang mereka tidak memikirkan
bagaimana susahnya cari uang. Yang penting trendy, dan kalau bisa jadi
trend setter.
Solusi
Remaja yang menjadi korban mode (kormod) tak hanya dari kalangan berduit saja. Ini bahkan telah merambah remaja putri dari kalangan ekonomi pas-pasan bahkan ekonomi sulit. Hasilnya, banyak orang tua yang menjadi “budak” bagi sang anak dalam artian seolah orang tua hanya dianggap sebagai mesin pencari uang. Jika mereka butuh duit dan orang tua mampu memenuhi apa yang mereka inginkan, maka anak akan bersikap manis. Tapi jika tidak, hardikan langsung keluar dari mulut sang buah hati. Dengan kata lain, “ada uang orang tua disayang, tidak ada uang orang tua ditendang.” Mungkin ini kedengaran sangat kasar bagi Anda, namun percayalah ini terjadi dalam kehidupan nyata.
Remaja yang menjadi korban mode (kormod) tak hanya dari kalangan berduit saja. Ini bahkan telah merambah remaja putri dari kalangan ekonomi pas-pasan bahkan ekonomi sulit. Hasilnya, banyak orang tua yang menjadi “budak” bagi sang anak dalam artian seolah orang tua hanya dianggap sebagai mesin pencari uang. Jika mereka butuh duit dan orang tua mampu memenuhi apa yang mereka inginkan, maka anak akan bersikap manis. Tapi jika tidak, hardikan langsung keluar dari mulut sang buah hati. Dengan kata lain, “ada uang orang tua disayang, tidak ada uang orang tua ditendang.” Mungkin ini kedengaran sangat kasar bagi Anda, namun percayalah ini terjadi dalam kehidupan nyata.
Mereka melakukan hal tersebut bukan
tanpa alasan. Sebagian mereka, secara teori juga mengerti akibatnya jika
membentak Anda. Dikatakan sebagai anak durhaka dengan ancaman yang
menyeramkan bukanlah barang asing ditelinga mereka. Tapi tetap saja,
mereka hanya menganggap itu sebuah TEORI yang tak berarti. Ini
disebabkan karena mereka butuh aktualisasi diri yang tidak lain dan
tidak bukan adalah dengan menghamburkan uang demi dibilang “trendy.”
Tindakan yang sebaiknya Anda ambil untuk kasus ini antara lain:
1. Membekali putri Anda dengan
pendidikan agama seperti telah dibahas dalam bab 3. Tak sebatas teori
tapi lebih ke langkah praktis. Dengan demikian agama bukan lagi sekedar
pelengkap di KTP atau bahan unjuk gigi seperti yang ditunjukkan oleh
para ulama komersil. Tapi agama menjadi sebuah pandangan dan pegangan
hidup yang menjadi ruh putri Anda dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari.
2. Jangan membiasakan anak selalu
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebaiknya didik anak untuk
melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhannya, yang dalam bahasa jawa
terkenal dengan istilah “prihatin.” Dengan demikian anak Anda tidak
hanya menilai sebuah kebahagiaan dari sudut pandang materi dan materi.
Selain itu, anak Anda juga dapat menghargai jerih payah Anda dalam
mengumpulkan rupiah dengan tidak emnghambur-hamburkannya untuk hal yang
kurang berguna.
3. Berikan bekal dalam bergaya. Kita
tidak bisa langsung melarangnya mengikuti tren yang ada. Bagaimana pun
anak Anda butuh mengetahui tren yang berkembang agar memiliki wawasan
yang luas tidak dikatakan “kuper.” Yang sebaiknya Anda lakukan adalah
memberikan pengertian bahwa tidak semua tren yang berkembang itu baik
dan tidak semua harus diikuti.
Ada baiknya jika Anda juga mengikuti
perkembangan informasi yang berkaitan dengan mode agar bisa menjadi
penasehat ulung bagi penampilan putri Anda. Dengan demikian Anda dapat
berperan sebagai pengontrol putri Anda dalam mengikuti gaya anak muda
jaman sekarang. Anda dapat menjadi filter baginya dalam mengikuti tren
yang berkembang, memberikan masukan style mana yang pantas dan tidak
pantas bagi putri Anda.
Anda tidak bisa mengharapkan putri Anda
steril dari pengaruh mode yang ada. Yang bisa Anda lakukan adalah
menjadikannya memiliki imunitas terhadap perkembangan tren yang ada.
Imunitas ini dapat dikembangkan dengan memberikan pengetahuan dampak
buruk tren mode kepada putri Anda. Dengan begitu, dia akan menanggapi
pengaruh buruk tren yang ada dengan bijaksana.
Sumber bacaan : dari berbagai Sumber
0 komentar:
Posting Komentar